Panca Waluya merupakan falsafah pendidikan kearifan lokal yang memiliki lima nilai: 1. Cageur: Sehat, berarti murid memiliki kesehatan fisik dan mental, 2. Bageur: Baik hati, berarti murid memiliki sifat baik, peduli, 3. Bener: Jujur, berarti murid memiliki integritas, 4. Pinter: Cerdas, berarti murid memiliki intelektual, kreativitas tinggi, 5. Singer: Rajin/Tanggap, berarti murid memiliki semangat kerja keras, menginspirasi dan siap menghadapi tantangan.
Nilai Cageur, menjadi fokus utama untuk mewujudkan 4 nilai lainnya yaitu Bageur, Bener, Pinter dan Singer. Siswa Cageur bersemangat mengikuti kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler sehingga berdampak prestasi warga sekolah dari siswa, guru dan kepala sekolah terus meningkat.
SDIT Darul Maza sebagai sekolah sehat sejak tahun 2019 memiliki program Ketahanan pangan sekolah melalui integrated farming dan pelestarian lingkungan berkelanjutan dengan judul, "Pekaranganku Penuh Gizi" yang merupakan inisiatif praktik baik rekayasa teknologi untuk peningkatan ketahanan pangan sekolah dan komunitas sekitar.
Melalui penerapan kearifan lokal dalam upaya mitigasi bencana kekurangan pangan serta menjawab tantangan global generasi muda saat ini, seperti pengaruh negatif teknologi, kurangnya etos kerja dan tanggung jawab global.
Program terintegrasi, efektif dan berkelanjutan (SDGs) sebagai pelestarian lingkungan hidup yang berpengaruh pada kesadaran akan kesehatan warga sekolah dengan gerakan;
- Pelestarian pohon besar sebagai sumber oksigen,
- Pengolahan sampah dan pemanfaatan daur ulang,
- Pembiasaan membawa tumbler dan cukup minum,
- Membuat lubang biopori untuk penyerapan air bersih dan pupuk organik,
- Penghematan energi dengan pemanfaatan terintegrasi hasil kotoran ayam dan ikan sebagai pupuk dan sebaliknya pemanfaatan tumbuhan sebagai campuran pakan ternak,
- Kolaborasi masyarakat pemanfaatan pekarangan sebagai sumber gizi.
- Program dilaksanakan dengan pendekatan deep learning (mindful, meaningful, dan joyful) metode STEAM serta PjBL di tiga fase berbeda, yaitu fase A difokuskan penanaman sayuran hidroponik, fase B berfokus pemanfaatan daur ulang dan teknik ekoprint, fase C memilih salah satu proyek budidaya nila, lele dalam galon, ternak ayam petelur, dan penanaman sayuran buah secara semi hidroponik.
Adapun pemantauan program mulai dari pembagian kelompok, membuat perencanaan, validasi proyek dari narasumber, monitoring proses pelaksanaan, publikasi hasil, evaluasi dan refleksi program yang dilakukan awal, tengah dan akhir tahun dengan melibatkan seluruh guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
Keberhasilan program yang diharapkan antara lain;
- Murid dapat memahami secara mendalam terkait proyek yang dipilih dan melaksanakan proyek bersama timnya
- Murid mampu memberikan presentasinya kepada audien dari orangtua dan komunitas masyarakat, murid ,
- Murid berkeinginan melaksanakan proyeknya di rumah masing-masing